 |
| Gambar oleh Harish Sharma dari Pixabay |
Apakah anda pernah mendengar kelompok sosial? kalau sudah pernah yuk pelajari bentuk dan jenis kelompok sosial yang ada di lingkungan masyarakat.
Dalam Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Sosiologi 2 (2016) Karya Janu Murdiyanto dan kawan-kawan, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi kelompok sosial di masyarakat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Kelompok Dalam (In-Group) dan Kelompok Luar (Out-Group)
In-Group adalah kelomok sosial yang dimana individu mengidentifikasi dirinya sendiri. Pada dasarnya didaarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggotanya. Kelompok ini biasanya ditandai dengan kerja sama, keteraturan, persahabatan dan perdamaian. Contohnya: teman sekelas dan masyarakat desa. Out-Group adalah lawan dari kelompok dalam atau kelompok yang diluar dan biasanya ditandai dengan antagonisme, tidak kepedulian, benci dan perlawanan. Contohnya: Suporter bola atau orang yang merantau kuliah bukan dari daerah asal.
2. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kelompok primer adalah kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, dan akrab.
Paul B, Hurton dan Chester L. Hunt mengemukakan bahwa kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya saling mengenal secara intim sebagai pribadi yang unik. Adapun contoh kelompok primer adalah keluarga dan sahabat.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang jalinan hubungannya bersifat impersonal atau tidak bersifat pribadi, terpisah-pisah, dan didasarkan pada asas manfaat (Soerjono Soekanto, 2010). Contoh kelompok sekunder adalah organisasi buruh, karyawan pekerja.
3. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)
Ferdinand Tonnies mengemukakan bahwa paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan intim yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Ciri dari kelompok ini adalah sebagai berikut.
a. Hubungan menyuruh yang mesra dan akrab (Intimate).
b. Hubungan yang bersifat pribadi, yaitu untuk beberapa orang saja (Private).
c. Hubungan hanya untuk”kita” dan tidak untuk orang-orang diluar “kita” (Exlusive).
Patembayan adalah ikatan untuk jangka waktu yang pendek, bersifat formal, dan mekanis. Sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin dan biasanya terbentuk atas dasar rasional seperti profesi. Contoh patembayan adalah ikatan antara pedagang dan organisasi buruh dalam suatu perusahaan atau pabrik.
4. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Kelompok Formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Hubungan ini berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa contoh kelompok formal adalah persatuan pelajar dan lembaga pemerintahan.
Kelompok Informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur yang jelas dan biasanya dibentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali. Pertemuan tersebut biasanya terjadi karena pertemuan-pertemuan atau pengalaman-pengalaman yang sama. Contoh dari kelompok ini adalah kerumunan karena suatu hal.
5. Kelompok Besar (Big Group) dan Kelompok Kecil (Small Group)
Big Group adalah kelompok yang memiliki jumlah anggota yang relatif besar dan biasanya terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang bertugas menangani suatu hal. Kelompok ini dinilai umum karena sebagai kebutuhan didalam masyarakat yaitu pendidikan, ekonomi, politik dan keagamaan. Contoh dari kelompok ini adalah kelompok sepakbola, karang taruna dan organisasi masyarakat. Small Group adalah kelompok yang jumlahnya relatif kecil dan dibentuk atas dasar kebutuhan atau kepentingan kecil yang lebih spesifik. Contohnya yaitu, keluarga, kelompok diskusi dan kelompok belajar.
Semoga bermanfaat...
0 Comments